seperti yang kalian tahu bahwa jadwal pilpres 2019 sudah semakin dekat. Dimana mendekati pelakasanaan pilpres tersebut banyak hal yang perlu dipersiapkan oleh KPU. Karena perlu diketahui bahwa pilpres bukanlah hal yang mudah untuk dilaksanakan. Karena dalam rangka pemilihan pemimpin negara pastinya banyak sekali hal yang terjadi dan perlu persiapan yang matang.
Untuk pelakasanaan pilpres sendiri telah di tetapkan yaitu dilaksanakan pada 17 april 2019. Namun seperti yang kalian tahu bahwa pilpres sendiri membutuhkan persiapan yang matang. Maka dari itu tidak heran apabila berbagai agenda kegiatan pilpres telah dilakukan mulai pertengahan tahun 2019. Dimana agenda awal pilpres di mulai dengan perencanaan progam dan juga penganggaran.
Seperti yang kalian tahu bahwa menjelang jadwal pilpres 2019 banyak sekali headline dan berbagai kontroversi yang terjadi. Dimana haters dan hoaks menjadi salah satu fenomena yang marak beredar dikalangan masarakat indonesia. kemunculan haters dan hoaks yang bermunculan tersebut menyasar calon presiden dan wakilnya yang bertarung di pesta demokrasi.
Berbagai berita palsu bertebaran di mana mana selain berita palsu informasi lama juga kembali mencuat. Dimana berbagai kabar yang beredar tersebut di beri bumbu tipuan untuk menarik perhatian masyarakat indonesia. salah satu yang baru saja terjadi yaitu kabar yang menyerang pemerintahan Jokowi yang di menyebut pemerintahan Jokowi sebagai petahana.
Pilpres 2019 |
Salah satu tagline yang pernah beredar yaitu tag line Para Pejabat Di Era Jokowi Sosialisasi Manfaat Miras yang marak beredar di media social. Dimana dalam berita tersebut terdapat foto Jokowi bersama para menteri dan tamu bersulang dan mengangkat gelas masing masing. Dalam berita tersebut di kabarkan pula bahwa istana negara dan kantor kantor menteri sudah bebas menyajikan minuman beralkohol.
Dalam kutipan ketua progress 98 Faizal Assegaf menyebut bahwa tradisi baru di lingkungan pemerintahan adalah tradisi minum miras. Namun ternyata setelah di telusuri berita tersebut terbukti merupakan berita hoax dimana Faizal Assegaf yang namanya tercantum membantah bahwa dirinya pernah membuat tulisan tersebut. ternyata setelah di telusuri lagi berita tersebut juga pernah tersebar di tahun 2015.
Di tahun politik seperti sekarang ini pastinya berita berita seperti itu merupakan salah satu berita yang kurang enak untuk di dengar. selain itu berita hoax tersebut akan sangat merugikan pihak yang di serang. Maka dari itu menjelang jadwal pilpres 2019 kita sebagai masyarakat indonesia harus lebih selektif dalam memilih berita.